Sinopsis Scent of a Woman (1992): Merawat Kolonel Tua
Scent of a Woman merupakan film yang dirilis pada tahun 1992. Yap, termasuk film lama. Saya tertarik untuk menonton film ini karena film ini memenangkan piala oscar pada tahun itu. Film Scent of a Woman memenangkan oscar pada kategori pemeran utama terbaik yang diperankan oleh Al Pacino.
Film Scent of a Woman ini dimulai dengan seorang anak bernama Charlie Simms (Chris O'Donnell) yang bersekolah di Baird School dengan bantuan beasiswa. Baird School merupakan sekolah elit sehingga rata-rata berisi orang kaya. Masalah mulai terjadi saat Charlie pulang dengan temannya Goerge, melihat teman sekolah mereka berbuat onar dengan mengerjai kepala sekolah mereka, Mr. Trask.
Mr. Trask mengetahui bahwa Charlie dan George melihat kejadian dan tahu siapa pelakunya. Charlie dan George lalu diinterogasi di ruangan kepala sekolah. Bahkan Mr. Trask mengancam akan mengeluarkan mereka dari sekolah jika tidak memberi tahu siapa pelaku perbuatan tersebut. Khusus untuk Charlie, Mr. Trask menawarkan rekomendasi ke Harvard jika Charlie memberi tahu pelakunya, namun Charlie tetap bungkam. Akhirnya kepala sekolah memutuskan untuk melakukan sidang terbuka bersama anggota komite untuk memutuskan nasib Charlie dan George. Sidang itu akan dilaksanakan beberapa hari setelah libur thanksgiving.
Untuk mengisi waktu thanksgiving, Charlie mengambil pekerjaan untuk mengasuh seorang mantan kolonel tua yang buta bernama Frank Slade (Al Pacino). Kolonel Frank akan ditinggal keluarganya selama beberapa hari. Charlie tidak menyukai kolonel Frank karena dia cenderung berbicara kasar dan sinis. Tapi setelah diyakinkan, Charlie tetap melanjutkan pekerjaannya.
Setelah keluarganya pergi Kolonel Frank tiba-tiba mengajak Charlie untuk pergi ke New York. Tentu saja Charlie menolak karena dia tidak diberitahu lebih awal dan dia masih memiliki masalah di sekolah. Namun dengan paksaan kolonel Frank, Charlie menurut saja dan ikut terbang ke New York. Di New York, kolonel Frank memesan hotel mewah, makan di restoran ternama, menari tango, menjajaki mobil ferari, pokoknya bersenang-senang.
Namun ternyata kolonel Frank sebenarnya sangat kesepian. Dia membutuhkan seorang wanita untuk dicintai, apalagi usianya sudah tua. Setelah bersenang-senang kolonel Frank ternyata ingin bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Charlie langsung mencegah kolonel Frank. Setelah perdebatan yang alot akhirnya kolonel Frank mengalah dan membuang niatnya untuk bunuh diri. Dari perdebatan itu lah Charlie memahami bagaimana kesepiannya kolonel Frank, begitu pun sebaliknya kolonel Frank juga memahami bagaimana masalah yang dihadapi Charlie sangat berpengaruh untuk masa depan Charlie. Mereka lalu pulang, kembali ke New England. Charlie pun mendapatkan uang gajinya dan berpisah dengan kolonel Frank.
Akhirnya sidang terbuka komite dimulai. Mr. Trask mulai menanyai George yang didampingi ayahnya. George mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat pelaku pembuat onar dengan jelas karena dia tidak mengenakan lensa kontak pada saat kejadian.
Tiba-tiba ditengah sidang tamu tak terduga datang. Frank tiba-tiba masuk kedalam ruangan dan mendampingi Charlie. Saat diinterogasi Charlie tetap bungkam, Charlie tetap tidak ingin mengadukan temannya. Mr. Trask kemudian mengusulkan untuk mengeluarkan Charlie dari sekolah. Kolonel Frank lalu mendukung Charlie dalam sidang itu. Kolonel Frank berpidato tentang apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu integritas, keberanian, dan memilih jalan yang benar. Serta tidak menjual teman demi masa depan. Pidato itu disambut dengan tepuk tangan oleh para siswa. Anggota komite pun merundingkan keputusan yang akan diambil. Hasilnya Charlie tidak jadi dikeluarkan dari sekolah, begitu pun George, toh sebenarnya pelaku pembuat onar sudah menjadi rahasia umum di sekolah. Para pelakunya pun mendapat hukuman masa percobaan.
Sesaat setelah keluar ruang sidang tiba-tiba seorang wanita, guru politik di Baird School menghampiri kolonel Frank. Wanita itu mengatakan bahwa dia menyukai pidato kolonel Frank, dan ingin berbicara mengenai politik bersama kolonel Frank. (Mungkin ini wanita yang akan menemani kolonel Frank dimasa tuanya, tapi sayangnya tidak dijelaskan sampai akhir film)
Tidak menyesal saya menonton film Scent of a Woman ini. Hubungan antara Charlie dan Kolonel Frank disampaikan begitu baik. Bagaimana diawal film bahkan Charlie ingin membatalkan pekerjaannya untuk mengasuh kolonel Frank, sampai akhirnya menjadi peduli dan dekat dengan kolonel Frank Slade, disampaikan sangat mengalir.
Karakter Kolonel Frank yang kelihatan keras, tegas, namun sangat kesepian berhasil diperankan dengan sangat luar biasa oleh Al Pacino. Tidak salah sepertinya dia memenangkan oscar sebagai pemeran utama terbaik pada tahun itu.
Informasi Film Scent of a Woman
Sutradara : Martin Brest
Penulis : Giovanni Arpino (novel) Bo Goldman (screenplay)
Pemeran utama : Al Pacino, Chris O'Donnell, James Rebhorn
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Tanggal rilis : 3 Januari 1993 (Amerika Serikat)
IMDB rating : 8/10
Film Scent of a Woman ini dimulai dengan seorang anak bernama Charlie Simms (Chris O'Donnell) yang bersekolah di Baird School dengan bantuan beasiswa. Baird School merupakan sekolah elit sehingga rata-rata berisi orang kaya. Masalah mulai terjadi saat Charlie pulang dengan temannya Goerge, melihat teman sekolah mereka berbuat onar dengan mengerjai kepala sekolah mereka, Mr. Trask.
Mr. Trask mengetahui bahwa Charlie dan George melihat kejadian dan tahu siapa pelakunya. Charlie dan George lalu diinterogasi di ruangan kepala sekolah. Bahkan Mr. Trask mengancam akan mengeluarkan mereka dari sekolah jika tidak memberi tahu siapa pelaku perbuatan tersebut. Khusus untuk Charlie, Mr. Trask menawarkan rekomendasi ke Harvard jika Charlie memberi tahu pelakunya, namun Charlie tetap bungkam. Akhirnya kepala sekolah memutuskan untuk melakukan sidang terbuka bersama anggota komite untuk memutuskan nasib Charlie dan George. Sidang itu akan dilaksanakan beberapa hari setelah libur thanksgiving.
Untuk mengisi waktu thanksgiving, Charlie mengambil pekerjaan untuk mengasuh seorang mantan kolonel tua yang buta bernama Frank Slade (Al Pacino). Kolonel Frank akan ditinggal keluarganya selama beberapa hari. Charlie tidak menyukai kolonel Frank karena dia cenderung berbicara kasar dan sinis. Tapi setelah diyakinkan, Charlie tetap melanjutkan pekerjaannya.
Setelah keluarganya pergi Kolonel Frank tiba-tiba mengajak Charlie untuk pergi ke New York. Tentu saja Charlie menolak karena dia tidak diberitahu lebih awal dan dia masih memiliki masalah di sekolah. Namun dengan paksaan kolonel Frank, Charlie menurut saja dan ikut terbang ke New York. Di New York, kolonel Frank memesan hotel mewah, makan di restoran ternama, menari tango, menjajaki mobil ferari, pokoknya bersenang-senang.
Namun ternyata kolonel Frank sebenarnya sangat kesepian. Dia membutuhkan seorang wanita untuk dicintai, apalagi usianya sudah tua. Setelah bersenang-senang kolonel Frank ternyata ingin bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Charlie langsung mencegah kolonel Frank. Setelah perdebatan yang alot akhirnya kolonel Frank mengalah dan membuang niatnya untuk bunuh diri. Dari perdebatan itu lah Charlie memahami bagaimana kesepiannya kolonel Frank, begitu pun sebaliknya kolonel Frank juga memahami bagaimana masalah yang dihadapi Charlie sangat berpengaruh untuk masa depan Charlie. Mereka lalu pulang, kembali ke New England. Charlie pun mendapatkan uang gajinya dan berpisah dengan kolonel Frank.
Akhirnya sidang terbuka komite dimulai. Mr. Trask mulai menanyai George yang didampingi ayahnya. George mengatakan bahwa dia tidak dapat melihat pelaku pembuat onar dengan jelas karena dia tidak mengenakan lensa kontak pada saat kejadian.
Tiba-tiba ditengah sidang tamu tak terduga datang. Frank tiba-tiba masuk kedalam ruangan dan mendampingi Charlie. Saat diinterogasi Charlie tetap bungkam, Charlie tetap tidak ingin mengadukan temannya. Mr. Trask kemudian mengusulkan untuk mengeluarkan Charlie dari sekolah. Kolonel Frank lalu mendukung Charlie dalam sidang itu. Kolonel Frank berpidato tentang apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu integritas, keberanian, dan memilih jalan yang benar. Serta tidak menjual teman demi masa depan. Pidato itu disambut dengan tepuk tangan oleh para siswa. Anggota komite pun merundingkan keputusan yang akan diambil. Hasilnya Charlie tidak jadi dikeluarkan dari sekolah, begitu pun George, toh sebenarnya pelaku pembuat onar sudah menjadi rahasia umum di sekolah. Para pelakunya pun mendapat hukuman masa percobaan.
Sesaat setelah keluar ruang sidang tiba-tiba seorang wanita, guru politik di Baird School menghampiri kolonel Frank. Wanita itu mengatakan bahwa dia menyukai pidato kolonel Frank, dan ingin berbicara mengenai politik bersama kolonel Frank. (Mungkin ini wanita yang akan menemani kolonel Frank dimasa tuanya, tapi sayangnya tidak dijelaskan sampai akhir film)
Tidak menyesal saya menonton film Scent of a Woman ini. Hubungan antara Charlie dan Kolonel Frank disampaikan begitu baik. Bagaimana diawal film bahkan Charlie ingin membatalkan pekerjaannya untuk mengasuh kolonel Frank, sampai akhirnya menjadi peduli dan dekat dengan kolonel Frank Slade, disampaikan sangat mengalir.
Karakter Kolonel Frank yang kelihatan keras, tegas, namun sangat kesepian berhasil diperankan dengan sangat luar biasa oleh Al Pacino. Tidak salah sepertinya dia memenangkan oscar sebagai pemeran utama terbaik pada tahun itu.
Informasi Film Scent of a Woman
Sutradara : Martin Brest
Penulis : Giovanni Arpino (novel) Bo Goldman (screenplay)
Pemeran utama : Al Pacino, Chris O'Donnell, James Rebhorn
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Tanggal rilis : 3 Januari 1993 (Amerika Serikat)
IMDB rating : 8/10
Sinopsis Film Scent of Woman, Review Film Scent of Woman, Cerita Film Scent of Woman, Plot Film Scent of Woman
ReplyDelete