Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sinopsis Signal 100 (2019) Ulasan & Review Film Jepang

Signal 100 adalah sebuah film horor thriller asal Jepang yang dirilis pada tahun 2019. Film ini merupakan adaptasi dari manga karya Arata Miyatsuki yang pertama kali rilis pada tahun 2015. Dalam artikel ini kami akan membahas sinopsis film Signal 100 beserta dengan ulasannya. Penasaran? Yuk ikutin terus!

Signal 100 (2019)

Sinopsis Signal 100

Pada suatu hari di sebuah SMA di Jepang, seorang guru memerintahkan muridnya untuk memutar sebuah kaset yang berisi video aneh dengan menggunakan proyektor di kelas.

Saat kaset tersebut diputar, tiba-tiba tayang lah sebuah video aneh yang mengagetkan seluruh penghuni kelas.

Setelah video itu selesai berputar, suasana berubah menjadi horor dan mencekam saat beberapa murid di kelas itu bunuh diri secara mengerikan.

Semua murid di kelas itu kaget dan syok dengan hal yang baru saja dilihatnya. Mereka diam membisu tak bisa berkata.

Dalam suasana mencekam itu, guru mereka tiba-tiba datang dengan santainya. Semua hal mengerikan terjadi hari itu adalah ulahnya. Video pendek misterius yang baru saja diputar itu adalah sebuah video yang dapat menghipnotis semua orang yang melihatnya. Murid yang bunuh diri itu berada dalam pengaruh hipnotis.

Ada banyak hal yang dapat memicu hipnotis bunuh diri itu. Misalnya seperti melakukan tindak kekerasan, menangis, dan menggunakan telepon genggam. Pemicu ini disebut sebagai "sinyal". Sang guru menjelaskan bahwa ada 100 sinyal yang dapat memicu hipnotis bunuh diri ini. Efek hipnotis ini hanya akan hilang apabila tersisa satu orang yang selamat.

Tak lama setelah menjelaskan hal itu, sang guru langsung mengakhiri hidupnya dengan melompat dari balkon.

Para murid yang tersisa kemudian berusaha untuk mencari tahu seluruh sinyal yang ada dan mencari cara agar hipnotis ini dapat dipatahkan.

Mampukah mereka semua keluar dari mimpi buruk ini?

Ulasan/Review

Warning: Ulasan ini mengandung spoiler!!

Pada kesan pertama, plot cerita film ini agak kerasa kayak manga atau anime(ish) gitu. Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata benar saja. Rupanya film ini merupakan live action dari manga dengan judul sama karya Arata Miyatsuki.

Jadi dalam film ini kita akan mengikuti kisah para siswa dan siswi SMA yang berusaha menyelamatkan diri dari ancaman video hipnotis yang sudah mempengaruhi mereka untuk bunuh diri. Murid-murid ini kemudian mencoba mencari tahu hal-hal yang dapat memicu hipnotis bunuh diri ini. Jadi para murid harus menemukan total 100 sinyal yang harus mereka hindari untuk mencegah hipnotis bunuh diri ini aktif.

Tapi sayangnya misi mereka tak berjalan dengan mulus. Karena ego yang dimilikinya, salah seorang dari mereka berusaha untuk menjadi satu-satunya yang selamat dengan mengorbankan nyawa teman-temannya.

Film ini merupakan film yang sangat sadis dan berdarah-darah. Kamu bakal melihat orang mati dengan berbagai cara berbeda. Mulai dari terjun dari ketinggian, gantung diri, mematahkan leher, kesetrum, dan berbagai cara mati mengerikan lainnya. Jadi buat kamu yang gak kuat sama adegan-adegan gore nan berdarah-darah mending jangan nonton film ini.

Signal 100 (2019)

Akting para pemainnya jujur aja medioker. Gak begitu natural. Ini memang masalah akut yang saya liat dari film live action. Gak cuma film ini aja, tapi memang kebanyakan film live action kualitas akting para aktor dan aktrisnya rata-rata jelek.

Dalam film ini juga terdapat plot hole yang agak mengganggu saya. Yaitu pada bagian dimana para murid yang bertahan, patuh kepada seorang murid bernama Wada yang sudah mengetahui seluruh 100 sinyal pemicu hipnotis bunuh diri ini. Nah, dalam salah satu scene diperlihatkan bahwa salah satu sinyal yang jadi pemicu hipnotis bunuh diri ini adalah ditunjuk oleh 7 orang. Di sini lah masalahnya. Kok itu orang-orang malah ngikutin si Wada dan mematuhinya untuk membunuh orang lain. Kenapa pas tau sinyal pemicu itu gak langsung aja bunuh si Wada dengan nunjuk dia rame-rame. Biar impas, sama-sama gak ada yang tau secara pasti 100 sinyal yang ada. Tapi orang-orang dalam film ini malah milih untuk jadi anak buah si Wada dan mau aja dimanfaatin.

Endingnya juga agak ngeselin. Yang selamat malah karakter cewek yang gak begitu menonjol sepanjang film. Bahkan saya gak notice sama cewek itu sebelum mencapai adegan klimaksnya. Agak kecewa juga sama endingnya.

Apalagi pas bagian akhir film, karakter guru kelas malah tiba-tiba hidup lagi entah gimana. Ini kok maksa banget yah. Jadi secara umum saya memiliki kesan cukup buruk sama film ini.

Kesimpulan

Film ini merupakan film yang beradarah-darah. Kamu bakalan melihat orang-orang mati bunuh diri dengan berbagai macam cara. Buat kamu yang gak kuat mental mending jangan nonton film ini. Akting para pemainnya yang medioker dan gak natural membuat film ini gagal membangun suasana tegang. Jadi kesan yang terbangun cuma kesan ngeri dan jijik karena berbagai adegan bunuh diri yang berdarah-darah di dalamnya. Plot hole dan endingnya juga agak mengganggu. Overall ini film gak begitu bagus menurut saya pribadi. Sehingga saya memberikan nilai 5/10 untuk film Signal 100.

Penutup

Sekian sinopsis dan ulasan atau review film Signal 100. Semoga artikel ini dapat memberikan referensi dalam menonton film. Kalau menurut pendapat kamu gimana film ini? 

Post a Comment for "Sinopsis Signal 100 (2019) Ulasan & Review Film Jepang"