Sinopsis Anime Honzuki no Gekokujou (Ascendance of a Bookworm): Anime Isekai yang Tampil Beda
Anime Ascendance of a Bookworm atau di Jepang dikenal sebagai Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame niwa Shudan o Erandeiraremasen adalah sebuah anime fantasi yang dirilis pada fall season atau musim semi 2019.
Bagian pertama anime ini tayang pertama kali pada tanggal 3 Oktober 2019 sampai 26 Desember 2019 dengan total 14 episode. Sedangkan bagian keduanya baru tayang beberapa bulan kemudian pada tanggal 5 April 2020 dan sampai artikel ini turun anime Ascendance of a Bookworm masih tayang dan sudah mencapai episode ke 16. Anime ini direncanakan akan memiliki total sebanyak 26 episode ditambah dengan 2 OVA.
Anime ini diproduksi oleh studio Ajia-Do yang sebelumnya sudah memproduksi beberapa anime terkenal seperti Isekai Maou to Shoukan Shoujo no Dorei Majutsu (How Not to Summon a Demon Lord) dan Shuumatsu no Izetta.
Anime ini merupakan adaptasi dari light novel dengan judul sama yang dikarang oleh Miya Kazuki. Sampai saat ini light novel Ascendance of a Bookworm telah terbit sebanyak 22 volume.
Baginya, tak ada hal lain di dunia ini yang lebih menyenangkan dari membaca buku. Buku adalah segala-galanya untuk Urano. Buku sudah bagaikan jantung dan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya. Dia tidak bisa membayangkan dunia tanpa adanya buku. Oleh karena kecintaannya itu, Urano bercita-cita menjadi seorang pustakawan. Dengan menjadi pustakawan, dia bisa menghabiskan seluruh waktunya dengan buku.
Namun semua itu hanyalah sebatas angan. Urano mencapai ajalnya sebelum sempat menjadi seorang pustakawan.
Dia berpikir bahwa semuanya telah berakhir, yang tersisa hanyalah kehampaan abadi.
Tiba-tiba, suatu keajaiban terjadi. Urano terbangun, dia bisa membuka matanya lagi. Dia kembali melihat dunia.
Namun ada yang aneh. Jiwanya berada dalam tubuh anak kecil yang lemah. Dia mencoba untuk duduk dan mencari tahu apa yang terjadi. Tapi apa daya, tubuhnya terasa berat sekali. Untuk sekedar duduk pun rasanya setengah mati. Ia akhirnya hanya berbaring sambil berpikir keras tentang keanehan yang terjadi.
Seorang wanita kemudian masuk ke dalam kamar tempat Urano berbaring. Wajah wanita itu terlihat asing namun familiar. Wanita itu berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti oleh Urano. Dia hanya bisa memperhatikannya tanpa tahu bagaimana harus merespon. Tak lama kemudian, Urano merasakan pusing yang tak tertahankan. Ia akhirnya tertidur.
Urano membuka matanya. Ini kali kedua Ia terbangun di tempat asing ini dalam wujud anak kecil, entah apa yang sebenarnya terjadi. Wanita tadi kembali masuk. Tapi kali ini, secara ajaib, Urano mengerti apa yang dikatakan oleh wanita itu.
Urano juga mulai mengingat hal lain. Namun ingatan itu bukanlah miliknya. Ingatan itu adalah milik gadis kecil bernama Maine. Seolah jiwa dirinya dan Maine secara ajaib bergabung menjadi satu jiwa.
Dia saat ini berada dalam tubuh Maine. Seorang gadis kecil berusia lima tahun. Maine tinggal bersama dengan keluarganya. Wanita sebelumnya itu rupanya adalah Ibu Maine.
Ibu Maine tampak kebingunan. Dia malah balik bertanya, "apa itu buku?".
Urano pun heran dan akhirnya menyadari sesuatu. Ya, dunia baru ini tidak mengenal buku. Peradaban dunia Maine rupanya cukup tertinggal dan belum mengenal buku. Bahkan yang bisa baca tulis pun hanya segelintir orang.
Bayangkan, seorang maniak buku yang dalam kehidupan sebelumnya mendedikasikan seluruh hidupnya demi membaca buku, malah terlahir kembali pada suatu dunia yang tidak mengenal benda bernama buku.
Walaupun demikian, Dia tidak kecewa. Jika tidak ada buku yang bisa dibaca, maka dia akan membuatnya. Dengan tubuh mungilnya sebagai Maine, Dia memutuskan untuk menciptakan buku. Dia akan melakukan segalanya demi mencapai impiannya itu.
Pada anime ini malah sihir sangat jarang sekali muncul. Hal yang lebih ditekankan pada anime ini adalah kemampuan Maine dalam mencipta. Dunia tempat Maine tinggal ini belum begitu maju sehingga banyak sekali benda atau barang yang sangat penting dalam peradaban modern yang belum tersedia.
Dari sanalah Maine mengambil peluang. Dia berusaha menciptakan benda-benda modern yang belum ada di dunia itu dan memanfaatkan hal itu untuk mencapai mimpinya. Inilah daya tarik utama anime ini. Selain itu, keimutan karakter Maine juga membuat saya betah sekali menonton anime ini. Ascendance of a Bookworm bagai angin segar dalam genre isekai karena menawarkan sesuatu yang berbeda dari Typical anime isekai yang ceritanya gitu-gitu aja.
Jadwal Tayang: 3 Oktober 2019 sampai 26 Desember 2019
Musim tayang: Fall 2019
Studio: Ajia-Do
Asal: Light novel
Genre: Slice of Life, Fantasy
Durasi: 23 menit per episode
Rating: PG-13
Skor MAL: 8.06
Informasi lebih lanjut: MAL - Honzuki no Gekokujou (Ascendance of a Bookworm)
Bagian pertama anime ini tayang pertama kali pada tanggal 3 Oktober 2019 sampai 26 Desember 2019 dengan total 14 episode. Sedangkan bagian keduanya baru tayang beberapa bulan kemudian pada tanggal 5 April 2020 dan sampai artikel ini turun anime Ascendance of a Bookworm masih tayang dan sudah mencapai episode ke 16. Anime ini direncanakan akan memiliki total sebanyak 26 episode ditambah dengan 2 OVA.
Anime ini diproduksi oleh studio Ajia-Do yang sebelumnya sudah memproduksi beberapa anime terkenal seperti Isekai Maou to Shoukan Shoujo no Dorei Majutsu (How Not to Summon a Demon Lord) dan Shuumatsu no Izetta.
Anime ini merupakan adaptasi dari light novel dengan judul sama yang dikarang oleh Miya Kazuki. Sampai saat ini light novel Ascendance of a Bookworm telah terbit sebanyak 22 volume.
Sinopsis
Urano Motosu adalah seorang kutu buku. Sebagai seorang kutu buku, dia tentu saja sangat mencintai buku. Semua jenis buku dia lahap. Entah itu buku sastra, kimia, psikologi, fisika, ekonomi, atau pun biologi. Semuanya dia baca. Selama itu buku, apa pun jenisnya akan dia baca sampai tuntas.Baginya, tak ada hal lain di dunia ini yang lebih menyenangkan dari membaca buku. Buku adalah segala-galanya untuk Urano. Buku sudah bagaikan jantung dan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya. Dia tidak bisa membayangkan dunia tanpa adanya buku. Oleh karena kecintaannya itu, Urano bercita-cita menjadi seorang pustakawan. Dengan menjadi pustakawan, dia bisa menghabiskan seluruh waktunya dengan buku.
Namun semua itu hanyalah sebatas angan. Urano mencapai ajalnya sebelum sempat menjadi seorang pustakawan.
Dia berpikir bahwa semuanya telah berakhir, yang tersisa hanyalah kehampaan abadi.
Tiba-tiba, suatu keajaiban terjadi. Urano terbangun, dia bisa membuka matanya lagi. Dia kembali melihat dunia.
Namun ada yang aneh. Jiwanya berada dalam tubuh anak kecil yang lemah. Dia mencoba untuk duduk dan mencari tahu apa yang terjadi. Tapi apa daya, tubuhnya terasa berat sekali. Untuk sekedar duduk pun rasanya setengah mati. Ia akhirnya hanya berbaring sambil berpikir keras tentang keanehan yang terjadi.
Seorang wanita kemudian masuk ke dalam kamar tempat Urano berbaring. Wajah wanita itu terlihat asing namun familiar. Wanita itu berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti oleh Urano. Dia hanya bisa memperhatikannya tanpa tahu bagaimana harus merespon. Tak lama kemudian, Urano merasakan pusing yang tak tertahankan. Ia akhirnya tertidur.
Urano membuka matanya. Ini kali kedua Ia terbangun di tempat asing ini dalam wujud anak kecil, entah apa yang sebenarnya terjadi. Wanita tadi kembali masuk. Tapi kali ini, secara ajaib, Urano mengerti apa yang dikatakan oleh wanita itu.
Urano juga mulai mengingat hal lain. Namun ingatan itu bukanlah miliknya. Ingatan itu adalah milik gadis kecil bernama Maine. Seolah jiwa dirinya dan Maine secara ajaib bergabung menjadi satu jiwa.
Dia saat ini berada dalam tubuh Maine. Seorang gadis kecil berusia lima tahun. Maine tinggal bersama dengan keluarganya. Wanita sebelumnya itu rupanya adalah Ibu Maine.
Walaupun sudah terlahir kembali dalam tubuh baru sebagai Maine. Namun kecintaannya terhadap buku tetap sama, tidak berubah sedikit pun. Hal pertama yang ditanyakan oleh Urano sebagai Maine adalah buku. Dia meminta sebuah buku untuk dibaca.
Ibu Maine tampak kebingunan. Dia malah balik bertanya, "apa itu buku?".
Urano pun heran dan akhirnya menyadari sesuatu. Ya, dunia baru ini tidak mengenal buku. Peradaban dunia Maine rupanya cukup tertinggal dan belum mengenal buku. Bahkan yang bisa baca tulis pun hanya segelintir orang.
Bayangkan, seorang maniak buku yang dalam kehidupan sebelumnya mendedikasikan seluruh hidupnya demi membaca buku, malah terlahir kembali pada suatu dunia yang tidak mengenal benda bernama buku.
Walaupun demikian, Dia tidak kecewa. Jika tidak ada buku yang bisa dibaca, maka dia akan membuatnya. Dengan tubuh mungilnya sebagai Maine, Dia memutuskan untuk menciptakan buku. Dia akan melakukan segalanya demi mencapai impiannya itu.
- Baca juga: Rekomendasi Anime Spring 2020 Terbaik
Review Singkat
Mungkin dari sinopsisnya anime ini mungkin terlihat seperti anime isekai pada umumnya. Protagonis mati di dunia asalnya lalu hidup lagi di dunia lain a.k.a isekai dan akhirnya melakukan petualangan di dunia fantasi. Anime isekai sejenis akan sangat kental sekali fantasinya dengan sihir-sihir atau ability dan kemampuan para karakternya yang di luar nalar. Namun, Ascendance of a Bookworm menawarkan hal yang berbeda.Pada anime ini malah sihir sangat jarang sekali muncul. Hal yang lebih ditekankan pada anime ini adalah kemampuan Maine dalam mencipta. Dunia tempat Maine tinggal ini belum begitu maju sehingga banyak sekali benda atau barang yang sangat penting dalam peradaban modern yang belum tersedia.
Dari sanalah Maine mengambil peluang. Dia berusaha menciptakan benda-benda modern yang belum ada di dunia itu dan memanfaatkan hal itu untuk mencapai mimpinya. Inilah daya tarik utama anime ini. Selain itu, keimutan karakter Maine juga membuat saya betah sekali menonton anime ini. Ascendance of a Bookworm bagai angin segar dalam genre isekai karena menawarkan sesuatu yang berbeda dari Typical anime isekai yang ceritanya gitu-gitu aja.
Informasi Tambahan
Episode: 14Jadwal Tayang: 3 Oktober 2019 sampai 26 Desember 2019
Musim tayang: Fall 2019
Studio: Ajia-Do
Asal: Light novel
Genre: Slice of Life, Fantasy
Durasi: 23 menit per episode
Rating: PG-13
Skor MAL: 8.06
Informasi lebih lanjut: MAL - Honzuki no Gekokujou (Ascendance of a Bookworm)
Post a Comment for "Sinopsis Anime Honzuki no Gekokujou (Ascendance of a Bookworm): Anime Isekai yang Tampil Beda"