Pendapatan Adsense Naik 2x Lipat Berkat Fitur Ad Balance (Keseimbangan Iklan)
Google Adsense adalah program periklanan online dari Google yang memakai sistem CPC (Cost-per-click) atau bayaran per klik, yang mana program ini dapat diikuti oleh publisher (pemilik blog atau website) yang menginginkan pendapatan dengan memasang iklan pada blog atau website yang mereka miliki.
Banyak orang berbondong-bondong untuk ikut mendaftar pada program ini. Hal itu disebabkan karena jika dibandingkan program CPC sejenis, Google Adsense lah yang mampu membayar publishernya dengan bayaran per klik paling tinggi.
Oleh karena itu Google selaku pemilik program Adsense menerapkan kebijakan yang ketat terkait seleksi blog atau website yang ingin memasang iklan dari Adsense pada situs mereka. Proses reviewnya pun cukup ketat dan lama, bahkan ada yang publisher yang menunggu berbulan-bulan dan ditolak berkali-kali sebelum diterima oleh Google.
Setelah diterima dan diperbolehkan oleh google memasang iklan di blog, tahap selanjutnya adalah mencari keuntungan. Tapi bagi pemilik blog kecil seperti blog HanDuMay, proses ini cukup sulit karena visitornya masih sangat sedikit, baru mencapai 3 digit, bahkan kadang hanya 2 digit.
Pendapatan yang dihasilkan pun sangat-sangat kecil. Apalagi blog ini bukanlah blog niche, melainkan blog gado-gado (biar gak stuck/kehabisan ide buat nulis). RPM (bayaran per 1000 visitor) yang didapatkan blog ini bahkan cuma antara 1000-2000 rupiah, bahkan lebih kecil dari itu. Belum lagi CPC yang didapat sangat mengenaskan. Bayangin, bayaran per klik yang didapat cuma 30 perak. Sangat kecil sekali.
Minimnya penghasilan ini sempat mematahkan semangat untuk ngeblog. Tapi saya akhirnya gak terlalu mikirin pendapatan Adsense, karena cuma bikin down dan kecewa. Saya memutuskan untuk lebih fokus ke mencari trafik saja. Memperbanyak konten dan menargetkan untuk menulis artikel baru setiap harinya. Biar pun CPC dan RPM kecil tapi kalau visitornya banyak, penghasilan bakalan gede juga. Begitu kira-kira pikiran saya awalnya.
Tapi yang terjadi visitor masih susah naiknya, cenderung begitu-begitu aja. Saya pun gak bisa berhenti buat liat dasbor Adsense. Maka saya carilah berbagai cara untuk meningkatkan hasil dari Adsense.
Saya coba untuk memperbanyak iklan Adsense yang tayang pada blog ini. Bahkan dalam satu halaman bisa mencapai 8 unit iklan. Tapi hasilnya nihil, RPM gak naik, CTR dan CPC juga enggak meningkat.
Saya utak atik lah dasbor adsense untuk mencari pencerahan. Kemudian saya menemukan fitur yang namanya Saldo Iklan (dasbor adsense saya memakai bahasa Indonesia).
Saya pikir awalnya ini cuma layanan fitur buat advertiser (pengiklan), bukan buat publisher. Tapi setelah saya telusuri, ternyata fitur yang dimaksud disini dalam bahasa inggris disebut Ad Balance. Lebih tepatnya fitur Ad Balance pada adsense ini memiliki artian keseimbangan iklan jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, bukan saldo iklan (kayaknya sih kesalahan translate).
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari situs support google, fitur Ad Balance ini fungsinya adalah untuk menyeleksi pengiklan. Jadi misal pada fitur Ad Balance kamu atur fill ratenya menjadi 70%, maka iklan adsense yang terdapat pada blog kamu hanya 70% yang akan tayang (tidak selalu tayang). Walaupun iklan yang tayang hanya 70%, tapi pengiklan yang dipilih adalah pengiklan dengan bayaran tertinggi.
Dengan rasio keseimbangan iklan sebesar 45%, maka iklan yang tayang hanyalah iklan teratas dengan bayaran paling tinggi. Walaupun begitu, pada rasio pengisian iklan 45% ini taksiran yang saya dapatkan masih 100%. Batas taksiran ini berbeda-beda untuk setiap blog. Ada pula yang setting 50% saja, taksirannya sudah berkurang. Jadi diatur sesuai dengan blog masing-masing.
Setelah menerapkan fitur Ad Balance ini, pendapatan blog ini mulai meningkat. Bahkan bisa dibilang 2x lipat. Jika sebelumnya nilai RPM yang didapat hanya antara 1000-2000 rupiah atau bahkan dibawah itu, setelah menerapkan rasio Ad Balance 45%, RPM-nya naik menjadi 4000 rupiah atau diatasnya.
Nilai CPC pun ikut naik, dari yang sebelumnya cuma sebesar 30 rupah per klik, sekarang sudah meningkat menjadi kisaran 100 perak keatas.
Jika sebelumnya banyak ditemukan iklan teks dengan bayaran murah, sekarang iklan seperti itu tidak muncul lagi, tapi digantikan dengan iklan marketplace dan startup ternama.
Namun, ini hanyalah pengalaman pribadi saya pada blog ini yah. Saya tidak melakukan uji pada blog lain, karena blog ini merupakan satu-satunya blog adsense yang saya miliki. Kamu bisa bereksperimen sendiri dengan rasio iklan yang paling seseuai dengan blog yang kamu miliki.
Banyak orang berbondong-bondong untuk ikut mendaftar pada program ini. Hal itu disebabkan karena jika dibandingkan program CPC sejenis, Google Adsense lah yang mampu membayar publishernya dengan bayaran per klik paling tinggi.
Oleh karena itu Google selaku pemilik program Adsense menerapkan kebijakan yang ketat terkait seleksi blog atau website yang ingin memasang iklan dari Adsense pada situs mereka. Proses reviewnya pun cukup ketat dan lama, bahkan ada yang publisher yang menunggu berbulan-bulan dan ditolak berkali-kali sebelum diterima oleh Google.
Setelah diterima dan diperbolehkan oleh google memasang iklan di blog, tahap selanjutnya adalah mencari keuntungan. Tapi bagi pemilik blog kecil seperti blog HanDuMay, proses ini cukup sulit karena visitornya masih sangat sedikit, baru mencapai 3 digit, bahkan kadang hanya 2 digit.
Pendapatan yang dihasilkan pun sangat-sangat kecil. Apalagi blog ini bukanlah blog niche, melainkan blog gado-gado (biar gak stuck/kehabisan ide buat nulis). RPM (bayaran per 1000 visitor) yang didapatkan blog ini bahkan cuma antara 1000-2000 rupiah, bahkan lebih kecil dari itu. Belum lagi CPC yang didapat sangat mengenaskan. Bayangin, bayaran per klik yang didapat cuma 30 perak. Sangat kecil sekali.
Minimnya penghasilan ini sempat mematahkan semangat untuk ngeblog. Tapi saya akhirnya gak terlalu mikirin pendapatan Adsense, karena cuma bikin down dan kecewa. Saya memutuskan untuk lebih fokus ke mencari trafik saja. Memperbanyak konten dan menargetkan untuk menulis artikel baru setiap harinya. Biar pun CPC dan RPM kecil tapi kalau visitornya banyak, penghasilan bakalan gede juga. Begitu kira-kira pikiran saya awalnya.
Tapi yang terjadi visitor masih susah naiknya, cenderung begitu-begitu aja. Saya pun gak bisa berhenti buat liat dasbor Adsense. Maka saya carilah berbagai cara untuk meningkatkan hasil dari Adsense.
Saya coba untuk memperbanyak iklan Adsense yang tayang pada blog ini. Bahkan dalam satu halaman bisa mencapai 8 unit iklan. Tapi hasilnya nihil, RPM gak naik, CTR dan CPC juga enggak meningkat.
Saya utak atik lah dasbor adsense untuk mencari pencerahan. Kemudian saya menemukan fitur yang namanya Saldo Iklan (dasbor adsense saya memakai bahasa Indonesia).
Saya pikir awalnya ini cuma layanan fitur buat advertiser (pengiklan), bukan buat publisher. Tapi setelah saya telusuri, ternyata fitur yang dimaksud disini dalam bahasa inggris disebut Ad Balance. Lebih tepatnya fitur Ad Balance pada adsense ini memiliki artian keseimbangan iklan jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, bukan saldo iklan (kayaknya sih kesalahan translate).
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari situs support google, fitur Ad Balance ini fungsinya adalah untuk menyeleksi pengiklan. Jadi misal pada fitur Ad Balance kamu atur fill ratenya menjadi 70%, maka iklan adsense yang terdapat pada blog kamu hanya 70% yang akan tayang (tidak selalu tayang). Walaupun iklan yang tayang hanya 70%, tapi pengiklan yang dipilih adalah pengiklan dengan bayaran tertinggi.
Akhirnya saya mencoba untuk menggunakan fitur Ad Balance ini. Saya memutuskan mengatur rasio Ad Balance pada angka 45%. Kenapa saya gunakan 45%? karena menurut saya kalau 70% atau 80% malah nanggung, masih banyak sekali iklan dengan bayaran rendah yang muncul.
Dengan rasio keseimbangan iklan sebesar 45%, maka iklan yang tayang hanyalah iklan teratas dengan bayaran paling tinggi. Walaupun begitu, pada rasio pengisian iklan 45% ini taksiran yang saya dapatkan masih 100%. Batas taksiran ini berbeda-beda untuk setiap blog. Ada pula yang setting 50% saja, taksirannya sudah berkurang. Jadi diatur sesuai dengan blog masing-masing.
Setelah menerapkan fitur Ad Balance ini, pendapatan blog ini mulai meningkat. Bahkan bisa dibilang 2x lipat. Jika sebelumnya nilai RPM yang didapat hanya antara 1000-2000 rupiah atau bahkan dibawah itu, setelah menerapkan rasio Ad Balance 45%, RPM-nya naik menjadi 4000 rupiah atau diatasnya.
Nilai CPC pun ikut naik, dari yang sebelumnya cuma sebesar 30 rupah per klik, sekarang sudah meningkat menjadi kisaran 100 perak keatas.
Jika sebelumnya banyak ditemukan iklan teks dengan bayaran murah, sekarang iklan seperti itu tidak muncul lagi, tapi digantikan dengan iklan marketplace dan startup ternama.
Namun, ini hanyalah pengalaman pribadi saya pada blog ini yah. Saya tidak melakukan uji pada blog lain, karena blog ini merupakan satu-satunya blog adsense yang saya miliki. Kamu bisa bereksperimen sendiri dengan rasio iklan yang paling seseuai dengan blog yang kamu miliki.
Kelebihan Menerapkan Fitur Ad Balance
- Iklan yang tampil merupakan iklan dengan bayaran termahal, tergantung dari rasio yang kamu gunakan. Jika kamu menerapkan rasio 70%, maka iklan yang tampil hanyalah 70% dari keseluruhan peluang iklan yang tayang. Tapi iklan yang ditampilkan adalah iklan dengan bayaran paling mahal.
- Pengalaman pengunjung atau user experience pada situs atau blog kamu menjadi lebih bagus karena iklan yang tampil lebih minim. Sehingga pengunjung jadi lebih nyaman saat berkunjung ke blog kamu.
- Nilai CPC dan RPM akan naik, karena poin pertama diatas.
- Pendapatan dapat dimaksimalkan, kembali lagi pada poin pertama.
Kekurangan Menerapkan Fitur Ad Balance
- Ketersediaan iklan menjadi lebih sedikit. Jika sebelumnya seluruh penawaran iklan akan tampil, maka dengan penerapan Ad Balance, yang tampil hanya beberapa iklan saja.
- Bisa saja terjadi penurunan pendapatan jika Ad Balance yang kamu terapkan terlalu kecil. Akibatnya iklan adsense akan sangat jarang sekali muncul.
- Tampilan blog menjadi agak acak-acakan karena banyak iklan yang tidak tayang. Slot iklan yang tidak tayang akan menampilkan kotak kosong yang kurang enak untuk dipandang.
Untuk kekurangan pada persentase tayangan iklan yang kecil sih, bisa diakali dengan menempatkan banyak unit iklan pada halaman. Jadi walaupun persentase tampil iklan kecil, kalau unitnya banyak, bakalan lumayan banyak juga iklan yang tampil.
Sedangkan pada masalah tampilan yang jadi acak-acakan juga tergantung template. Kalau templatenya menyediakan semacam kotak khusus untuk iklan emang bakal kelihatan agak acak-acakan. Tapi kalau templatenya tidak menyediakan kotak khusus semacam itu, saat iklan kosong hanya bakal terlihat seperti spasi paragraf biasa.
Saran saya dalam mengatur fill rate pada Ad Balance, aturlah rasionya dengan persentase yang kecil (sampai nilai taksiran berkurang). Misal pada rasio 45% nilai taksirannya berkurang, maka di naikkan sedikit sampai nilai taksirannya 100%.
Update 17 Juli 2019
Setelah penerapan yang cukup lama, tampaknya ada beberapa update terkait yang informasi dari tulisan ini. Setelah diamati lebih lanjut, ternyata yang naik tajam setelah penerapan Ad Balance 50% adalah nilai CPM-nya (penghasilan per seribu kunjungan).
Namun disisi lain, penerapan Ad Balance 50% menyebabkan penurunan jumlah klik karena jarangnya iklan yang tayang. Oleh sebab itu penerapannya membuat penghasilan yang didapatkan jadi kurang kurang maksimal.
Setelah di utak atik lagi, saya mendapati bahwa Ad Balance sebesar 70% menghasilkan pendapatan yang lebih maksimal dibandingkan 50% maupun 100%. Hal itu disebabkan jumlah iklan yang tayang cukup banyak sehingga mendorong naiknya jumlah klik. Selain itu, iklan yang tayang masih merupakan iklan yang lumayan mahal nilai perkliknya.
Update 17 Juli 2019
Setelah penerapan yang cukup lama, tampaknya ada beberapa update terkait yang informasi dari tulisan ini. Setelah diamati lebih lanjut, ternyata yang naik tajam setelah penerapan Ad Balance 50% adalah nilai CPM-nya (penghasilan per seribu kunjungan).
Namun disisi lain, penerapan Ad Balance 50% menyebabkan penurunan jumlah klik karena jarangnya iklan yang tayang. Oleh sebab itu penerapannya membuat penghasilan yang didapatkan jadi kurang kurang maksimal.
Setelah di utak atik lagi, saya mendapati bahwa Ad Balance sebesar 70% menghasilkan pendapatan yang lebih maksimal dibandingkan 50% maupun 100%. Hal itu disebabkan jumlah iklan yang tayang cukup banyak sehingga mendorong naiknya jumlah klik. Selain itu, iklan yang tayang masih merupakan iklan yang lumayan mahal nilai perkliknya.
Terima kasih banyak ya kang info adsensenya..banyak masukan bagus disini..
ReplyDelete