Sinopsis Lie After Lie Episode 1 Drama Korea (2020)

Kali ini kami akan memberikan sinopsis drama Korea terbaru yang 4 september lalu. Drakor ini berjudul Lie After Lie yang merupakan drama Korea bergenre romance suspense drama. Pada artikel berikut kami akan membahas sinopsis episode 1 drama Lie After Lie. Yuk ikutin!

Mau lihat sinopsis episode lain? Rekap sinopsis lengkap dari episode 1 sampai 16 

Sinopsis episode selanjutnya: Sinopsis Lie After Lie episode 2

Jangan lupa simpan alamat blog kami handumay.com untuk dapat terus update sinopsis drama korea Lie After Lie. Follow juga kami di instagram @handumay, setiap blog ini update akan kami umumkan juga di instagram kami :)

Sinopsis Episode 1 Lie After Lie

Di sebuah sekolah, seorang wanita dengan wajah sedih tampak sedang menanti para murid pulang sekolah sambil melihat sebuah foto gadis kecil. Saat jam pulang tiba, keluarlah para murid yang berlaria mencari orang tua masing-masing. Salah satu dari anak-anak yang keluar itu adalah gadis kecil pada foto. Wanita itu menatap gadis kecil itu dalam-dalam sambil bergumam dalam hati "akhirnya aku menemukanmu, anakku".

Cerita kemudian mundur ke masa 10 tahun lalu. Saat itu Ji Eun Su terbangun dengan darah dimana-mana. Tangannya memegang sebuah pisau. Dia terbangun dengan penuh kebingungan. Saat mencoba bangkit, dia melihat tubuh suaminya diselimuti darah. Seketika dia langsung gemetar.

Suami Ji Eun Su, yang bernama Jeon Gi Bum merupakan wakil presdir dari sebuah perusahaan bernama D.O Cosmetics. Kabar terbunuhnya Jeon Gi Bum ini tersebar dengan cepat. Ji Eun Su yang terbangun dengan pisau ditangannya langsung tertuduh sebagai pembunuh suaminya.

Ji Eun Su pun ditangkap dan langsung digiring oleh polisi. Banyak bukti yang memberatkan Ji Eun Su, mulai dari riwayat pencarian yang menunjukkan cara untuk membunuh orang dan ada pula catatan pada ponsel yang merujuk pada keinginan untuk membunuh sang suami.

Saat digiring oleh polisi, segerombolan wartawan langsung mengerubungi Ji Eun Su dan menodongnya dengan berbagai pertanyaan yang memojokkan. Dengan gemetaran, Ji Eun Su berkata "Aku tidak membunuhnya".

Secara tiba-tiba, Ibu dari suami Ji Eun Su datang dan menerobos wartawan yang mengerubungi Ji Eun Su. Dengan emosional dia langsung mencoba mencekik dan mengguncang tubuh Ji Eun Su sambil mencaci makinya, "Dasar Jalang, matilah kau, matilah!". Para pengawal kemudian berusaha untuk menenangkannya sampai akhirnya mertua Ji Eun Su itu pingsan. Dari sana juga diketahui bahwa saat itu Ji Eun Su sedang dalam keadaan hamil.

Ji Eun Su hanya dapat menangis ketakutan dengan gemetar.

Lalu scene beralih pada saat Ji Eun Su melahirkan di dalam penjara. Hakim memutuskan untuk menjerat Ji Eun Su dengan hukuman 10 tahun penjara.

Secene beralih pada seorang reporter junior yang sedang mengemudikan kendaraannya. Dia terus mencoba untuk menyelidiki kasus Ji Eun Su. Saat itu dia menerima telepon dari seniornya yang menyuruhnya untuk menghentikan penyelidikannya karena kasus tersebut sudah sangat jelas. Seluruh bukti dengan jelas membuktikan bahwa Ji Eun Su adalah pelakunya. Reporter junior ini bernama Kang Ji Min.

Saat berada di lampu merah, Kang Ji Min kemudian membaca surat dari Ji Eun Su: "Semua orang mengatakan bahwa aku adalah pelaku pembunuhan itu, tapi aku tidak membunuh suamiku. Aku menulis surat ini berharap kebenaran terungkap di pengadilan banding. Tolong bantu aku" Kang Ji Min membaca surat itu dengan wajah serius.

Di penjara, Ji Eun Su menerima surat balasan dari Kang Ji Min: "Aku sudah membaca suratmu.  Aku ingin bertemu langsung denganmu."

Saat membaca itu, Ji Eun Su sedang menggendong bayinya. Bayinya yang kelaparan terus menangis. Seorang penghuni penjara lainnya lalu membantu Ji Eun Su dengan membuatkan susu formula untuk bayinya itu. Tapi ada yang aneh. Warna susu formulanya berwarna agak kehitaman.

Ji Eun Su lalu melihat kembali kaleng susu bubuk itu. Setelah dilihat lebih jauh, ternyata  susu itu sudah dicampur dengan pasir. Ji Eun Su spontan langsung mempertanyakan hal itu.

Seorang penghuni penjara itu lalu berdiri dan mengaku sebagai pelakunya. Dia sengaja melakukan itu karena kesal bayi dengan bayi Ji Eun Su yang tidak berhenti menangis semalaman. Wanita itu dengan kejamnya mengancam Ji Eun Su. Mereka lalu bertengkar dan saling memukul. Ji Eun Si yang tidak memiliki fisik kuat langsung jatuh dan hanya dapat menerima tendangan.

Mendengar keributan, sipir kemudian langsung datang dan menghentikan mereka. Mereka berdua kemudian di masukkan ke dalam ruang isolasi. Hal itu terjadi bertepatan dengan kedatangan Kang Ji Min. Sipir yang mendatangi Kang Ji Min mengatakan bahwa Ji Eun Su tidak ingin menemuinya.

Kang Ji Min akhirnya datang ke kantor dengan tangan hampa. Seniornya langsung memarahinya dan mempertanyakan kelakuan Kang Ji Min. Tapi Kang Ji Min masih tetap penasaran dan punya firasat tentang kasus itu. Dia merasa bahwa Ji Eun Su sudah difitnah. Tapi seniornya tak ingin dengar hal itu, dia memerintahkan Kang Ji Min untuk fokus pada kasus terkini.

Di sebuah aula seni pameran, mertua Ji Eun Su, Kim Ho Ran tampak sedang berbicara dengan seseorang. "Apakah reporter itu sudah di urus?" / "Ya, kami sudah mengurusnya". "Pastikan dia tidak melibatkan pers"

Di dalam sel isolasi Ji Eun Su mendengar anaknya yang terus menangis. Dia kemudian memohon pada sipir untuk mengeluarkannya dari sel isolasi, dia sangat ingin berada di sisi anaknya. Tapi permintaannya ditolak.

Setelah keluar dari sel isolasi, Ji Eun Su kedatangan seorang tamu, yaitu ayahnya. Ayahnya datang untuk memberitahukan bahwa ada cara agar Ji Eun Su bisa keluar dari penjara. Caranya adalah dengan mengakui semua pembunuhan itu dan mengatakan bahwa Ji Eun Su melakukannya karena dia merupakan korban KDRT yang dilakukan oleh suaminya, dan dia hanya melakukan pembelaan diri.

Scene beralih ke pada saat malam hari sebelum kejadian pembunuhan itu berlangsung. Saat itu Eun Su baru saja berbelanja. Saat dia masuk ke dalam rumah, dia dikejutkan dengan kedatangan suaminya. Eun Su kaget, karena dia sebelumnya kabur dari suaminya setelah meminta untuk bercerai. Eun Su lalu memohon pada suaminya untuk melepaskannya. Tapi suaminya jelas tak akan melepaskan Eun Su. Lalu mereka terus berdebat dan mulai terjadi pertikaian.

Saat itulah, Eun Su mengambil sebuah pisau yang ada di dapurnya. Dia menggenggam pisau itu dengan gemetar. Lalu, Eun Su terbangun dari mimpinya.

Kang Ji Min, datang mengunjungi rumah tempat kejadian pembunuhan Jeon Gi Bum untuk melihat dan menyelidiki secara langsung kejadian di rumah itu. Dia terus mencoba untuk menemui Eun Su di penjara, tapi sipir terus mengatakan bahwa Eun Su menolak kunjungannya. Kang Ji Min lalu hanya menitipkan sebuah surat kepada sipir. Kepala sipir yang menerima surat dari Kang Ji Min langsung membuang surat itu ke tong sampah.

Ayah Eun Su yang menerima surat keterangan dari rumah sakit menemukan kejanggalan. Rumah sakit tidak menyertakan kekerasan yang diterima oleh Eun Su dalam laporannya. Ayah Eun Su berang. Apalagi saat itu dia melihat bahwa rumah sakit itu ternyata bekerja sama dengan D.O Cosmetic, perusahaan milik keluarga suami Eun Su. Dia langsung menemui Kim Ho Ran, mertua Eun So. Mereka berdua berdebat hebat. Ayah Eun Su lalu bertekad untuk membebaskan anaknya pada pengadilan banding. Kim Ho Ran hanya berlalu setelah mendengar itu.

Tak lama setelah itu, Ayah Eun Su menerima sebuah telepon dari seorang perawat yang merawat Eun Su saat di IGD. Dia mengatakan bahwa dia memang melihat bekas penyerangan pada tubuh Eun Su. Ayah Eun Su lalu meminta perawat itu untuk bersaksi di pengadilan.

Pada hari pengadilan banding, Kang Ji Min datang untuk menyaksikan persidangan. Tapi baru saja dia duduk, seniornya menelpon untuk meliput kasus lain sehingga dia harus segera pergi.

Saat sidang dimulai terjadi masalah. Perawat yang diminta oleh ayah Eun Su untuk datang ternyata menolak untuk hadir. Situasu menjadi buruk bagi Eun Su. Bandingnya akhirnya ditolak. Ayah Eun Su hanya bisa menangis melihat nasib anaknya.

Sebelum berpisah dengan ayahnya, Eun Su memberitahukan tentang reporter Kang Ji Min.

Kang Ji Min kembali berusaha datang untuk menemui Eun Su. Tapi sipir lagi-lagi mengatakan bahwa Eun Su menolak untuk menemuinya. Sipir mengatakan bahwa dia tidak ingin menemui siapa pun.

Di sisi lain, seorang pria tampak memberikan amplop tebal kepada perawat yang awalnya akan bersaksi untuk Eun Su.

Ayah Eun Su yang mendengar kabar tentang Kang Ji Min dari anaknya, langsung mencoba untuk menghubungi reporter itu dengan meninggalkan surat di kantor Kang Ji Min. Kang Ji Min yang menerima surat itu langsung dengan segera menemui ayah Eun Su.

Tapi belum sempat menemui Kang Ji Min, ayah Eun Su kedatangan sosok misterius.

Kang Ji Min datang ke tempat pertamuan, tapi dia tidak dapat menemukan ayah Eun Su. Dia lalu mencoba menelpon. Tapi telpon mereka tiba-tiba terputus.

Di sisi lain, ayah Eun Su yang sedang menerima telpon rupanya ditabrak oleh sebuah mobil.

Kang Ji Min yang kebingungan akhirnya hanya menunggu di cafe tempat mereka sebelumnya berjanji. Lama menunggu, Kang Ji Min akhirnya keluar dari cafe. Di luar cafe dia melihat seseorang diangkut ke dalam ambulan, tapi dia tidak sadar bahwa yang dibawa ke ambulan itu adalah ayah Eun Su yang seharusnya dia temui. Kang Ji Min pun hanya berlalu.

Di kantor, Kang Ji Min mendapatkan kabar bahwa dia ditunjuk menjadi koresponden khusus. Yang mana dia ditunjuk oleh Kim Ho Ran, mertua Eun Su.

Di penjara, Eun Su begitu cemas dengan keadaan ayahnya. Dia terus mondar mandir dengan cemas. Dia mencoba untuk meminta izin berkunjung, tapi izinnya ditolak.

Kang Ji Min merayakan keberhasilannya ditunjuk sebagai koresponden khusus dengan istrinya. Mereka merayakannya dengan kue, lilin, dan minum berdua saja. Istrinya mengatakan bahwa dia ingin ikut dalam program bayi tabung.

Eun Su baru bisa mengunjungi ayahnya setelah ayahnya meninggal. Dia hanya bisa memeluk erat ayahnya yang sudah tak bernyawa sambil menangis.

Di penjara, Eun Su dikunjungi oleh mertuanya. Dia menanyakan soal anak Eun Su. Dia ingin Eun Su mengirimkan anaknya kepadanya. Dia tidak ingin satu-satunya keturunannya hidup besar di penjara. Tapi Eun Su dengan tegas menolak permintaan itu.

Pada suatu malam, anak Eun Su menangis dengan keras. Rupanya anak Eun Su sakit. Dari keterangan dokter, dia mengidap asma akibat terlalu lama berada di tempat yang kualitas udaranya buruk.

Akhirnya dengan berat hati Eun Su memutuskan untuk menitipkan anaknya pada mertuanya demi menjamin kesehatan anaknya. Tapi sebelum melepaskan anaknya, Eun Su memiliki satu permintaan. Dia meminta sipir untuk memfotokan dirinya yang sedang menggendong anaknya.

Eun Su yang merasa hampa setelah melepaskan anaknya lebih banyak berdiam diri di dalam penjara. Kesehatan mentalnya tampak tak stabil. Pada satu kesempatan, rekan satu selnya mempertanyakan sikap Eun Su yang seperti orang gila. Eun Su yang memang sedang dalam keadaan tak stabil merasa tersinggung dan langsung mencekik rekannya itu, untung saja penghuni penjara yang lain berusaha memisahkan mereka.

Pada kesempatan lain Eun Su mencoba untuk bunuh diri dengan menggantung dirinya menggunakan seutas kain. Tapi upayanya itu gagal. Kain itu putus setelah beberapa saat. Eun Su yang depresi terus menatap potret dirinya dan anaknya sambil menangis.

Selama bertahun-tahun Eun Su menjalani kehidupan di dalam penjara. Anaknya adalah satu-satunya harapan bagi Eun Su. Namun dia hanya dapat menatap anak tercintanya ini melalui foto.

Kembali ke masa sekarang, Eun Su akhirnya keluar dari penjara dan menghirup udara bebas. Hal pertama yang dilakukannya adalah menemui anaknya yang sangat dirindukannya.

Anaknya keluar dari sekolah, kebingungan melihat sosok Eun Su tampak asing baginya.

Tepat saat itu, tiba-tiba hujan turun. Eun Su langsung memberikan sebuah payung anaknya itu. Saat itu perkataan mertua Eun Su terus membekas di kepalanya. "Tetap saja lebih baik dia hidup sebagai ahli waris dari D.O Cosmetics daripada sebagai putri seorang pembunuh."

Eun Su langsung berpaling dan berlalu setelah memberikan payung, tapi belum sempat dia melangkah, dia mendengar kata "ibu" keluar dari mulut anaknya.

Tapi ucapan itu bukan ditujukan kepada Eun Su. Tapi kepada seorang wanita lain yang datang menjemput Eun Su.

Eun Su langsung berlari dan mencoba membuntuti wanita yang menjemput anaknya itu. Tapi saat menyeberang jalan, Eun Su hampir saja ditabrak oleh sebuah mobil. Untung saja seorang pria dengan sigap langsung menarik Eun Su. Pria itu adalah Kang Ji Min. Tapi mereka berdua tidak sadar bahwa mereka sebenarnya pernah bertemu.

Eun Su langsung berlari menuju bus yang dinaiki oleh anaknya bersama wanita misterius itu. Eun Su menghadang bus yang akan melaju itu dan langsung masuk ke dalamnya. Dia mencoba untuk membawa anaknya. Tapi yang terjadi, anaknya itu malah ketakutan melihat Eun Su. Dia pun segera menghentikan tindakannya dan hanya bisa menangis.

Setelah itu Eun Su segera menemui mertuanya. Dia masuk dengan menerobos secara paksa walaupun dihadang oleh security. Eun Su datang untuk memastikan tentang foto-foto yang dikirim oleh mertuanya. Rupanya foto-foto yang diterima oleh Eun Su dari mertuanya bukanlah foto dari anak Eun Su. Foto yang dikirimkan oleh mertuanya itu adalah foto dari anak pembantunya. Lalu dengan entengnya, mertuanya itu berkata "Putrimu sudah tidak ada".

Mertuanya itu mengaku kalau dia sudah membuang anak Eun Su. "Aku sudah membuangnya ke tempat yang tidak bisa kita berdua temukan". Eun Su seketika shock dan langsung bertekuk lutut. Mertuanya menambahkan "Jika merenggut milik orang lain, kamu harus merelakan milikkmu. Itulah logika dunia."

Eun Su yang mendengar itu langsung emosi dan mencoba mencekik Kim Ho Ran sambil berteriak "Dimana putriku? Katakan keberadaannya!!"

Di tempat lain, Kang Ji Min sedang menjemput seorang anak perempuan dengan bahagia.

Sinopsis episode selanjutnya: Sinopsis Lie After Lie episode 2

Rekap lengkap seluruh episode: Sinopsis Lie After Lie episode 1-16

-----------

Itulah akhir dari episode 1 drama korea Lie After Lie. Gimana menurut kamu episode 1 dari drama ini? Plotnya lumayan padat dan intens sih menurut aku. Bakalan seru untuk diikutin nih kayaknya. Sekian sinopsis Lie After Lie episode 1, sampai jumpa di episode selanjutnya :)