Sinopsis Green Book (2018): Persahabatan Kulit Hitam dan Kulit Putih
Film Green Book adalah sebuah film biografi yang dirilis pada tahun 2018. Film Green Book ini mengisahkan bagaimana hubungan persahabatan antara seorang kulit putih dan seorang kulit hitam, dimana film ini mengambil latar waktu pada tahun 1962, yang pada masa itu diskriminasi warna kulit sangat marak terjadi di Amerika Serikat.
Tony Lip adalah seorang pelayan di sebuah klub malam yang bernama Copacabana. Namun sayangnya, selama dua bulan kedepan, klub itu akan ditutup sementara waktu untuk direnovasi. Sehingga Tony harus mencari pekerjaan lain selama klub tempatnya bekerja tutup.
Tony memiliki seorang istri dan dua orang anak, sehingga dia membutuhkan uang yang cukup banyak bagi keluarganya. Karena itu, dia melakukan berbagai macam usaha untuk mendapatkan uang. Mulai dari taruhan makan hotdog, sampai menggadaikan barang berharganya demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Tony ini orangnya bisa dibilang seperti orang kebanyakan warga Amerika Serikat pada masa itu, dimana dia juga agak diskriminatif terhadap kaum kulit berwarna. Hal itu digambarkan saat dua orang tukang ledeng kulit hitam datang kerumahnya untuk menolong istrinya, Dolores. Setelah pekerjaan mereka beres, Dolores memberi dua orang itu minum sebelum mereka pergi. Dan setelah kedua orang itu keluar, dengan tatapan jijik, Tony membuang dua gelas bekas minum tukang ledeng itu ke tong sampah.
Keesokan harinya, telepon rumahnya tiba-tiba berdering. Tony mengangkatnya, dan ternyata itu adalah telefon dari temannya yang ingin menawarkan Tony sebuah kesempatan wawancara kerja. Tawaran pekerjaannya adalah untuk menjadi supir bagi seorang dokter yang bernama dokter Shirley.
Tony memutuskan untuk mencobanya, karena Tony memang memiliki cukup pengalaman sebagai seorang supir. Sebelumnya dia sudah pernah menjadi supir truk sampah, truk sanitasi, dan berbagai macam kendaraan lainnya.
Tony kemudian pergi menuju alamat yang diberikan oleh temannya. Namun ternyata tempat itu bukanlah kantor seorang dokter. Alamat yang diberikan itu adalah sebuah gedung opera.
Tony yang kebingungan lalu bertanya pada petugas disana tentang dokter Shirley, dan ternyata dokter Shirley memang tinggal di sana, tepatnya di lantai atas opera.
Tibalah Tony di lantai atas, dimana disana sudah menunggu beberapa orang yang sepertinya juga melamar pekerjaan seperti halnya Tony. Setelah menunggu beberapa saat, tibalah gilirannya, Tony masuk kedalam sebuah ruangan yang seperti istana, yang dipenuhi barang-barang mahal dan langka.
Di dalam ruangan itu, Tony disuruh untuk menunggu beberapa saat. Setelah itu, datanglah seorang pria kulit hitam yang memakai pakaian jubah yang dipenuhi atribut emas, pria itu adalah dokter Shirley. Ternyata sebenarnya dokter Shirley bukanlah "dokter" medis, tapi lebih tepatnya "doktor" dibidang psikologi dan seni.
Doktor Shirley ini adalah seorang pianis yang akan melakukan tur konser selama 8 minggu di berbagai kota di wilayah selatan Amerika Serikat. Untuk itu dia membutuhkan supir dan orang yang bisa melakukan berbagai hal seperti mencucikan bajunya, membersihkan sepatunya, dan berbagai macam keperluan lainnya. Selama bekerja 8 minggu, Tony akan mendapatkan uang 100 dolar setiap minggunya. Dengan berbagai macam permintaan itu, tentu Tony menolak, karena dia hanya ingin menjadi seorang supir.
Saat Tony menolak dan mulai melangkah keluar, doktor Shirley malah menahannya, dan mengatakan kalau Tony adalah kandidat yang paling diinginkannya untuk memastikan keamanannya selama kegiatan tur. Tony kemudian mengajukan penawaran, kalau dia hanya ingin menjadi supir dan akan memastikan keamanan doktor Shirley dengan syarat gaji perminggunya dinaikkan jadi 125 dolar.
Pagi-pagi sekali saat Tony masih tidur dengan istrinya, tiba-tiba teleponnya berdering. Tony kemudian mengangkat telepon itu, dan ternyata itu adalah telepon dari doktor Shirley yang memutuskan untuk mempekerjakan Tony sebagai supirnya. Tapi sebelum itu, dokter Shirley meminta izin dari istri Tony, Dolores, karena perjalanan itu akan memakan waktu selama 8 minggu. Dolores pun mengizinkan suaminya pergi.
Akhirnya Tony pun memulai pekerjaannya sebagai supir doktor Shirley. Bagaimana kisah perjalanan mereka?
Film Green Book ini sudah memenangkan berbagai penghargaan prestisius termasuk piala oscar, dan menurut saya pun film ini memang sangat layak sekali untuk memenangkannya. Hubungan pertemanan antara Tony dan doktor Shirley digambarkan sangat natural. Sepanjang durasi film ini yang cukup panjang yaitu sekitar 2 jam, tidak pernah saya merasa bosan mengamati pertemanan mereka berdua.
Naskah: Nick Vallelonga, Brian Hayes Currie
Pemeran utama: Viggo Mortensen, Mahershala Ali, Linda Cardellini
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris, Italia, Rusia, Jerman
Tanggal rilis: 30 Januari 2019 (Indonesia)
Durasi: 2 jam 10 menit
Genre: Biography, Comedy, Drama
IMDB rating: 8,3/10
Informasi lebih lanjut: IMDB - Green Book
Tony Lip adalah seorang pelayan di sebuah klub malam yang bernama Copacabana. Namun sayangnya, selama dua bulan kedepan, klub itu akan ditutup sementara waktu untuk direnovasi. Sehingga Tony harus mencari pekerjaan lain selama klub tempatnya bekerja tutup.
Tony memiliki seorang istri dan dua orang anak, sehingga dia membutuhkan uang yang cukup banyak bagi keluarganya. Karena itu, dia melakukan berbagai macam usaha untuk mendapatkan uang. Mulai dari taruhan makan hotdog, sampai menggadaikan barang berharganya demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Tony ini orangnya bisa dibilang seperti orang kebanyakan warga Amerika Serikat pada masa itu, dimana dia juga agak diskriminatif terhadap kaum kulit berwarna. Hal itu digambarkan saat dua orang tukang ledeng kulit hitam datang kerumahnya untuk menolong istrinya, Dolores. Setelah pekerjaan mereka beres, Dolores memberi dua orang itu minum sebelum mereka pergi. Dan setelah kedua orang itu keluar, dengan tatapan jijik, Tony membuang dua gelas bekas minum tukang ledeng itu ke tong sampah.
Keesokan harinya, telepon rumahnya tiba-tiba berdering. Tony mengangkatnya, dan ternyata itu adalah telefon dari temannya yang ingin menawarkan Tony sebuah kesempatan wawancara kerja. Tawaran pekerjaannya adalah untuk menjadi supir bagi seorang dokter yang bernama dokter Shirley.
Tony memutuskan untuk mencobanya, karena Tony memang memiliki cukup pengalaman sebagai seorang supir. Sebelumnya dia sudah pernah menjadi supir truk sampah, truk sanitasi, dan berbagai macam kendaraan lainnya.
Tony kemudian pergi menuju alamat yang diberikan oleh temannya. Namun ternyata tempat itu bukanlah kantor seorang dokter. Alamat yang diberikan itu adalah sebuah gedung opera.
Tony yang kebingungan lalu bertanya pada petugas disana tentang dokter Shirley, dan ternyata dokter Shirley memang tinggal di sana, tepatnya di lantai atas opera.
Tibalah Tony di lantai atas, dimana disana sudah menunggu beberapa orang yang sepertinya juga melamar pekerjaan seperti halnya Tony. Setelah menunggu beberapa saat, tibalah gilirannya, Tony masuk kedalam sebuah ruangan yang seperti istana, yang dipenuhi barang-barang mahal dan langka.
Di dalam ruangan itu, Tony disuruh untuk menunggu beberapa saat. Setelah itu, datanglah seorang pria kulit hitam yang memakai pakaian jubah yang dipenuhi atribut emas, pria itu adalah dokter Shirley. Ternyata sebenarnya dokter Shirley bukanlah "dokter" medis, tapi lebih tepatnya "doktor" dibidang psikologi dan seni.
Doktor Shirley ini adalah seorang pianis yang akan melakukan tur konser selama 8 minggu di berbagai kota di wilayah selatan Amerika Serikat. Untuk itu dia membutuhkan supir dan orang yang bisa melakukan berbagai hal seperti mencucikan bajunya, membersihkan sepatunya, dan berbagai macam keperluan lainnya. Selama bekerja 8 minggu, Tony akan mendapatkan uang 100 dolar setiap minggunya. Dengan berbagai macam permintaan itu, tentu Tony menolak, karena dia hanya ingin menjadi seorang supir.
Saat Tony menolak dan mulai melangkah keluar, doktor Shirley malah menahannya, dan mengatakan kalau Tony adalah kandidat yang paling diinginkannya untuk memastikan keamanannya selama kegiatan tur. Tony kemudian mengajukan penawaran, kalau dia hanya ingin menjadi supir dan akan memastikan keamanan doktor Shirley dengan syarat gaji perminggunya dinaikkan jadi 125 dolar.
Pagi-pagi sekali saat Tony masih tidur dengan istrinya, tiba-tiba teleponnya berdering. Tony kemudian mengangkat telepon itu, dan ternyata itu adalah telepon dari doktor Shirley yang memutuskan untuk mempekerjakan Tony sebagai supirnya. Tapi sebelum itu, dokter Shirley meminta izin dari istri Tony, Dolores, karena perjalanan itu akan memakan waktu selama 8 minggu. Dolores pun mengizinkan suaminya pergi.
Akhirnya Tony pun memulai pekerjaannya sebagai supir doktor Shirley. Bagaimana kisah perjalanan mereka?
Film Green Book ini sudah memenangkan berbagai penghargaan prestisius termasuk piala oscar, dan menurut saya pun film ini memang sangat layak sekali untuk memenangkannya. Hubungan pertemanan antara Tony dan doktor Shirley digambarkan sangat natural. Sepanjang durasi film ini yang cukup panjang yaitu sekitar 2 jam, tidak pernah saya merasa bosan mengamati pertemanan mereka berdua.
Informasi Film Green Book (2018)
Sutradara: Peter FarrellyNaskah: Nick Vallelonga, Brian Hayes Currie
Pemeran utama: Viggo Mortensen, Mahershala Ali, Linda Cardellini
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris, Italia, Rusia, Jerman
Tanggal rilis: 30 Januari 2019 (Indonesia)
Durasi: 2 jam 10 menit
Genre: Biography, Comedy, Drama
IMDB rating: 8,3/10
Informasi lebih lanjut: IMDB - Green Book
: Persahabatan Kulit Hitam dan Kulit Putih){kind=link}
Post a Comment for "Sinopsis Green Book (2018): Persahabatan Kulit Hitam dan Kulit Putih"