Anime Maou Gakuin no Futekigousha Sinopsis dan Ulasan
Maou Gakuin no Futekigousha: Shijou Saikyou no Maou no Shiso atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai The Misfit of Demon King Academy merupakan sebuah anime asal Jepang yang tayang pada season summer 2020.
Semua makhluk hidup yang berani membantah raja iblis akan dihabisi. Sosoknya yang kejam dan mengerikan ini membuat dirinya ditakuti oleh semua makhluk bernyawa. Kekuatan sihirnya begitu dahsyat, tak ada yang sanggup mengalahkannya.
Namun pada suatu titik, dirinya mulai jenuh dengan keadaan itu. Semua sudah digapai, tak ada lagi yang perlu dikejar olehnya.
Sang raja iblis, Anos, akhirnya memutuskan untuk menghabisi nyawanya agar dapat bereinkarnasi di masa yang akan datang.
Sebelum itu Anos sudah mendirikan sebuah akademi iblis yang akan menjadi tempat untuk melatih para kandidat raja iblis selanjutnya sepeninggal dirinya.
2000 tahun berlalu sejak hari kematiannya, Anos akhirnya bereinkarnasi dan terlahir kembali ke dunia.
Telah banyak yang terjadi sejak 2000 tahun dirinya menghilang. Namun semua yang terjadi benar-benar diluar dugaannya. Namanya sebagai raja iblis pertama bahkan tak pernah disebut oleh siapa pun. Tak ada yang tahu tentang dirinya.
Anos akhirnya menyadari sesuatu. Sepertinya ada seseorang yang telah mengacaukan dan mempengaruhi sejarah secara drastis.
Pas nonton anime ini, saya langsung teringat dengan anime Kenja no Mago. Karena secara konsep kedua anime ini lumayan mirip. Dimana ada murid baru dengan kekuatan overpower yang memasuki akademi sihir dan mengejutkan banyak orang.
Ada beberapa hal yang mengganjal sih yang saya temukan saat menonton Maou Gakuin no Futekigousha. Salah satunya yaitu dimana gak ada karakter lain yang penasaran dengan sosok si Anos Voldigoad. Padahal ini mc udah berulang kali bilang kalau dia reinkarnasi raja iblis, belum lagi dengan kekuatannya yang terlalu overpower. Harusnya fakta ini mengundang pertanyaan bagi banyak orang dong. Tapi di sini enggak, karakter-karakter di sini sepertinya terlalu liberal sehingga gak mau kepo sama orang lain haha.
Salah satu scene lain yang agak aneh juga adalah saat Anos menghadang dan menghentikan tetua kerajaan iblis di ruang kelas akademi raja iblis. Setelah diintimidasi dan dipermalukan di depan kelas itu, si tetua ini malah chill banget ngajar di kelas seolah-olah gak terjadi apa-apa.
Jujur aja sih, pas episode-episode awalnya itu, ini anime datar banget dan bosenin. Pengembangan karakternya kurang mantap dan terkesan agak maksa. Terutama hubungan dua kakak beradik Misha-Sasha yang coba ditonjolkan pada episode-episode awal. Konsep konflik hubungannya itu sebenarnya menurut saya udah bagus, tapi sayang eksekusinya gak greget. Jadi kesannya datar aja gitu. Padahal udah di kasih beberapa twist sebenarnya, tapi tetap aja gak mampu ngangkat performa keseluruhan karena penyampaiannya yang entah kenapa kesannya datar banget. Jadi twistnya ga ngena.
Tapi untungnya aspek cerita ini mengalami peningkatan signifikan sejak episode 4-5. Ceritanya mulai kerasa lebih menarik. Di sini mulai banyak hal yang digali lebih dalam dan mulai bikin penasaran. Terutama karena diperkenalkannya karakter yang membawa daya tarik baru. Selain itu juga mulai banyak adegan aksinya dibandingkan dengan episode-episode awal.
Kalau dibandingkan dengan Kenja no Mago, menurut saya Maou Gakuin no Futekigousha ini lebih bagus karena sempat ngasih beberapa twist dan masih banyak teka-teki yang belum terungkap sehingga bisa digali lebih dalam dan bisa bikin penasaran. Beda sama Kenja no Mago yang emang bener-bener datar banget plotnya dari awal sampai akhir.
Visualnya gak jelek sih, lumayan bagus dan nyaman di mata. Walaupun gak begitu detail, tapi animasinya on point. Pergerakan benda, background, dan transisi angel gambarnya mulus dan konsisten.
Serial anime ini merupakan adaptasi dari light novel karya penulis bernama Shu. Novel ini pertama kali terbit lewat website Shōsetsuka ni Narō pada tahun 2017. Adaptasi animenya sendiri diproduksi oleh studio Silver Link.
Sinopsis Maou Gakuin no Futekigousha
2000 tahun yang lalu, pada era yang disebut sebagai era mitologi, manusia dibinasakan, hutan tempat tinggal para roh dibakar menjadi abu, para dewa dewi dibunuh. Semua hal itu terjadi akibat ulah raja iblis yang kejam, Anos Voldigoad.Semua makhluk hidup yang berani membantah raja iblis akan dihabisi. Sosoknya yang kejam dan mengerikan ini membuat dirinya ditakuti oleh semua makhluk bernyawa. Kekuatan sihirnya begitu dahsyat, tak ada yang sanggup mengalahkannya.
Namun pada suatu titik, dirinya mulai jenuh dengan keadaan itu. Semua sudah digapai, tak ada lagi yang perlu dikejar olehnya.
Sang raja iblis, Anos, akhirnya memutuskan untuk menghabisi nyawanya agar dapat bereinkarnasi di masa yang akan datang.
Sebelum itu Anos sudah mendirikan sebuah akademi iblis yang akan menjadi tempat untuk melatih para kandidat raja iblis selanjutnya sepeninggal dirinya.
2000 tahun berlalu sejak hari kematiannya, Anos akhirnya bereinkarnasi dan terlahir kembali ke dunia.
Telah banyak yang terjadi sejak 2000 tahun dirinya menghilang. Namun semua yang terjadi benar-benar diluar dugaannya. Namanya sebagai raja iblis pertama bahkan tak pernah disebut oleh siapa pun. Tak ada yang tahu tentang dirinya.
Anos akhirnya menyadari sesuatu. Sepertinya ada seseorang yang telah mengacaukan dan mempengaruhi sejarah secara drastis.
Ulasan
Anime dengan tokoh utama yang memiliki kekuatan overpower dan tak terkalahkan memang menjadi trend di dunia anime belakangan ini. Sebut saja One Punch Man, Kenja no Mago, Shinchou Yuusha, Overlord, Nanatsu no Taizai dan masih banyak lagi. Dan memang sepertinya anime dengan konsep seperti itu cukup diminati di kalangan penggemar anime.
Pada season summer 2020 ini kita kembali ditemani dengan anime jenis mc overpower dengan rilisnya anime Maou Gakuin no Futekigousha. Inti dari ceritanya adalah tentang seorang raja iblis yang sudah menguasai dunia karena terlalu overpower. Kemudian karena jenuh, dia memutuskan untuk menghabisi nyawanya untuk kembali bereinkarnasi di masa depan.
Pas nonton anime ini, saya langsung teringat dengan anime Kenja no Mago. Karena secara konsep kedua anime ini lumayan mirip. Dimana ada murid baru dengan kekuatan overpower yang memasuki akademi sihir dan mengejutkan banyak orang.
Ada beberapa hal yang mengganjal sih yang saya temukan saat menonton Maou Gakuin no Futekigousha. Salah satunya yaitu dimana gak ada karakter lain yang penasaran dengan sosok si Anos Voldigoad. Padahal ini mc udah berulang kali bilang kalau dia reinkarnasi raja iblis, belum lagi dengan kekuatannya yang terlalu overpower. Harusnya fakta ini mengundang pertanyaan bagi banyak orang dong. Tapi di sini enggak, karakter-karakter di sini sepertinya terlalu liberal sehingga gak mau kepo sama orang lain haha.
Salah satu scene lain yang agak aneh juga adalah saat Anos menghadang dan menghentikan tetua kerajaan iblis di ruang kelas akademi raja iblis. Setelah diintimidasi dan dipermalukan di depan kelas itu, si tetua ini malah chill banget ngajar di kelas seolah-olah gak terjadi apa-apa.
Jujur aja sih, pas episode-episode awalnya itu, ini anime datar banget dan bosenin. Pengembangan karakternya kurang mantap dan terkesan agak maksa. Terutama hubungan dua kakak beradik Misha-Sasha yang coba ditonjolkan pada episode-episode awal. Konsep konflik hubungannya itu sebenarnya menurut saya udah bagus, tapi sayang eksekusinya gak greget. Jadi kesannya datar aja gitu. Padahal udah di kasih beberapa twist sebenarnya, tapi tetap aja gak mampu ngangkat performa keseluruhan karena penyampaiannya yang entah kenapa kesannya datar banget. Jadi twistnya ga ngena.
Tapi untungnya aspek cerita ini mengalami peningkatan signifikan sejak episode 4-5. Ceritanya mulai kerasa lebih menarik. Di sini mulai banyak hal yang digali lebih dalam dan mulai bikin penasaran. Terutama karena diperkenalkannya karakter yang membawa daya tarik baru. Selain itu juga mulai banyak adegan aksinya dibandingkan dengan episode-episode awal.Kalau dibandingkan dengan Kenja no Mago, menurut saya Maou Gakuin no Futekigousha ini lebih bagus karena sempat ngasih beberapa twist dan masih banyak teka-teki yang belum terungkap sehingga bisa digali lebih dalam dan bisa bikin penasaran. Beda sama Kenja no Mago yang emang bener-bener datar banget plotnya dari awal sampai akhir.
Visualnya gak jelek sih, lumayan bagus dan nyaman di mata. Walaupun gak begitu detail, tapi animasinya on point. Pergerakan benda, background, dan transisi angel gambarnya mulus dan konsisten.
Post a Comment for "Anime Maou Gakuin no Futekigousha Sinopsis dan Ulasan"