Sinopsis The Chorus aka Les Choristes (2004): Mendidik dengan Musik
The Chorus atau Les Choristes adalah film Perancis dengan tema pendidikan. Menceritakan tentang seorang musisi gagal, Clement Mathieu yang mencoba bekerja sebagai kepala asrama di sebuah sekolah yang berisi anak-anak bermasalah. Para murid dididik dengan keras dan sangat disiplin, namun bukannya menjadi patuh, anak-anak malah menjadi semakin liar. Mathieu lalu mencoba pendekatan yang berbeda dengan kepala sekolah yang disiplin dan ketat, Mathieu menggunakan musik.
Pada tahun 1999, Pierre Morhange, seorang konduktor (dirigen) terkenal, tampil di Amerika Serikat, namun sesaat sebelum tampil dia mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Tapi dia tetap profesional, dia tetap menampilkan penampilan terbaiknya pada penonton. Setelah itu dia kembali ke rumahnya di Perancis untuk menghadiri acara pemakaman ibunya. Setelah itu teman lamanya, Pepinot datang dengan membawa jurnal guru mereka, Clement Mathieu, mereka membacanya bersama dan kemudian cerita flashback ke masa lalu mereka saat bersekolah.
Pada tahun 1949, lima puluh tahun sebelumnya, Clement Mathieu, seorang musisi gagal, datang ke Fond de l'Etang, sebuah sekolah tempat anak-anak bermasalah, untuk bekerja sebagai kepala asrama. Di gerbang dia melihat seorang bocah, bernama Pepinot, yang sedang menunggu hari sabtu di gerbang sekolah, katanya dia akan dijemput oleh ayahnya. Namun kenyataannya ayah Pepinot tidak akan pernah datang, ayahnya terbunuh pada perang dunia saat tentara Nazi menduduki Perancis, tapi Pepinot tidak mau mempercayai atau menerima kenyataan itu.
Kepala sekolah, Rachin, menerapkan kehidupan yang disiplin dan ketat pada siswanya. Prinsipnya adalah "aksi-reaksi", dimana jika siswanya melanggar peraturan maka harus dihukum. Hukuman yang diberikan biasanya berupa kurungan.
Saat akan memperkenalkan ruangan sekolah pada Mathieu, Maxence, penjaga sekolah yang sudah cukup berumur terkena jebakan yang merupakan ulah anak-anak, dia mendapatkan cedera yang cuukp serius. Mathieu lalu diberi tahu kepala asrama yang lama tentang pelaku inisiden itu. Mathieu langsung menghukumnya, namun hukumannya ternyata adalah merawat Maxence, Mathieu tidak ingin menerapkan prinsip "aksi-reaksi" ala kepala sekolah pada anak didiknya.
Malam harinya Mathieu mendengar anak-anak menyanyikan lagu dengan lirik yang menghinanya. Dari situ Mathieu menemukan ide, dia ingin mengajarkan mereka menyanyi dan membentuk grup paduan suara. Mathieu lalu membagi anak didiknya berdasarkan jenis suaranya, tapi satu orang anak, Morhange menolak untuk menyanyi.
Pada suatu malam Mathieu mendengar suara yang merdu, dia mencari sumber suara itu, yang ternyata bersumber dari ruang kelas. Mathieu memergoki Morhange sedang menyanyi dengan merdunya. Karena berada di kelas tanpa pengawasan guru adalah suatu pelanggaran maka Mathieu menghukum Morhange. Sebagai hukumannya, Morhange harus datang setiap hari untuk latihan paduan suara.
Seorang psikiater datang ke sekolah, dia membawa seorang anak bermasalah untuk di didik. Namun anak itu, Mondain level kenakalannya sangat berbeda, dia sangat kasar, liar dan pembangkang. Monadain juga membuli anak-anak asrama yang lain. Setelah mencuri jam tangan, dia dikurung selama dua minggu.
Paduan suara itu perlahan mengubah anak-anak, mereka menjadi lebih senang dan jarang bermasalah. Kepala sekolah, Rachin perlahan juga perlahan mulai melunak, dia bahkan ikut bermain dengan anak-anak.
Tapi masalah mulai terjadi saat Mondain bebas, dia kabur dari sekolah, bersamaan dengan itu seluruh uang milik sekolah hilang. Rachin langsung menjatuhkan tuduhan pada Mondain yang kabur, dia langsung melapor kepada polisi dan menjebloskan Mondain ke penjara.
Setelah itu Rachin melarang paduan suara, namun Mathieu tidak berhenti begitu saja, dia tetap melatih grup paduan suaranya secara sembunyi-sembunyi.
Dia bertemu dengan ibu Morhange, dan Mathieu memiliki ketertarikan padanya. Mathieu berencana membantu Morhange mendapatkan beasiswa sekolah musik di Lyon karena bakat yang dimilikinya. Sampai suatu hari, ibu Morhange mengajak Mathieu untuk bertemu membahas kesempatan Morhange untuk bersekolah di sekolah musik Lyon, tapi dia malah menemukan kalau ternyata ibu Morhange sedang dekat dengan seorang insinyur kaya. Mathieu akhirnya dilanda rasa kecewa. Bahkan dia menghilangkan bagian solo Morhange pada paduan suara.
Donatur sekolah rupanya mendengar kabar tentang grup paduan suara itu dan ingin melihat penampilan mereka. Anak-anak tampil dengan baik dan memukau, Mathieu ternyata memberikan kesempatan bagian solo kembali pada Morhange. Penampilan itu membuat para donatur kagum. Rachin lalu mengambil kesempatan dari hal itu, dia mengklaim bahwa kesuksesan paduan suara itu adalah karena idenya.
Rachin lalu mendapatkan penghargaan setelah memanfaatkan penampilan apik paduan suara, dia diundang datang ke pertemuan dengan para donatur untuk menerima penghargaan itu.
Mathieu dan Maxence memanfaatkan kepergian Rachin untuk mengajak anak-anak jalan-jalan keluar sekolah. Saat mereka pergi, ternyata Mondain datang dan membakar sekolah. Akibatnya terjadi kebakaran yang menghanguskan sebagian bagunan sekolah. Mathieu lalu dipecat walaupun sebenarnya telah menyelamatkan nyawa anak-anak, dan Maxence diskors selama dua minggu. Bahkan Mathieu dilarang untuk berhubungan dan mengucapkan perpisahan dengan anak didiknya.
Mathieu berjalan keluar sekolah, berharap anak didiknya melanggar aturan untuk mengucapkan salam perpisahan kepadanya, namun tidak ada yang keluar. Lalu dia melihat pesawat kertas berterbangan, rupanya pesawat kertas itu adalah buatan anak didiknya yang berisikan ucapan perpisahan. Mathieu terharu dan segera pergi mengejar bis.
Beberapa waktu berlalu, Morhange berhasil mendapatkan beasiswa sekolah musik, dan Rachin akhirnya dipecat karena metode "disiplin brutal"-nya.
Pada akhir film ternyata Pepinot mengikuti Mathieu saat menuju bis. Walaupun pada awalnya menolak untuk membawa Pepinot, Mathieu berubah pikiran dan membawa Pepinot pergi bersamanya. Keinginan Pepinot pun terpenuhi, dia pergi di hari sabtu.
Naskah: Georges Chaperot, René Wheeler
Pemeran utama: Gérard Jugnot, François Berléand, Jean-Baptiste Maunier
Negara: Perancis, Swiss, Jerman
Bahasa: Perancis
Tanggal rilis: 17 Maret 2004 (Perancis)
Durasi: 1 jam 37 menit
Genre: Drama, Music
IMDB rating: 7,9/10
Informasi lebih lanjut: IMDB - The Chorus (Les Choristes)
Pada tahun 1999, Pierre Morhange, seorang konduktor (dirigen) terkenal, tampil di Amerika Serikat, namun sesaat sebelum tampil dia mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Tapi dia tetap profesional, dia tetap menampilkan penampilan terbaiknya pada penonton. Setelah itu dia kembali ke rumahnya di Perancis untuk menghadiri acara pemakaman ibunya. Setelah itu teman lamanya, Pepinot datang dengan membawa jurnal guru mereka, Clement Mathieu, mereka membacanya bersama dan kemudian cerita flashback ke masa lalu mereka saat bersekolah.
Pada tahun 1949, lima puluh tahun sebelumnya, Clement Mathieu, seorang musisi gagal, datang ke Fond de l'Etang, sebuah sekolah tempat anak-anak bermasalah, untuk bekerja sebagai kepala asrama. Di gerbang dia melihat seorang bocah, bernama Pepinot, yang sedang menunggu hari sabtu di gerbang sekolah, katanya dia akan dijemput oleh ayahnya. Namun kenyataannya ayah Pepinot tidak akan pernah datang, ayahnya terbunuh pada perang dunia saat tentara Nazi menduduki Perancis, tapi Pepinot tidak mau mempercayai atau menerima kenyataan itu.
Kepala sekolah, Rachin, menerapkan kehidupan yang disiplin dan ketat pada siswanya. Prinsipnya adalah "aksi-reaksi", dimana jika siswanya melanggar peraturan maka harus dihukum. Hukuman yang diberikan biasanya berupa kurungan.
Saat akan memperkenalkan ruangan sekolah pada Mathieu, Maxence, penjaga sekolah yang sudah cukup berumur terkena jebakan yang merupakan ulah anak-anak, dia mendapatkan cedera yang cuukp serius. Mathieu lalu diberi tahu kepala asrama yang lama tentang pelaku inisiden itu. Mathieu langsung menghukumnya, namun hukumannya ternyata adalah merawat Maxence, Mathieu tidak ingin menerapkan prinsip "aksi-reaksi" ala kepala sekolah pada anak didiknya.
Malam harinya Mathieu mendengar anak-anak menyanyikan lagu dengan lirik yang menghinanya. Dari situ Mathieu menemukan ide, dia ingin mengajarkan mereka menyanyi dan membentuk grup paduan suara. Mathieu lalu membagi anak didiknya berdasarkan jenis suaranya, tapi satu orang anak, Morhange menolak untuk menyanyi.
Pada suatu malam Mathieu mendengar suara yang merdu, dia mencari sumber suara itu, yang ternyata bersumber dari ruang kelas. Mathieu memergoki Morhange sedang menyanyi dengan merdunya. Karena berada di kelas tanpa pengawasan guru adalah suatu pelanggaran maka Mathieu menghukum Morhange. Sebagai hukumannya, Morhange harus datang setiap hari untuk latihan paduan suara.
Seorang psikiater datang ke sekolah, dia membawa seorang anak bermasalah untuk di didik. Namun anak itu, Mondain level kenakalannya sangat berbeda, dia sangat kasar, liar dan pembangkang. Monadain juga membuli anak-anak asrama yang lain. Setelah mencuri jam tangan, dia dikurung selama dua minggu.
Paduan suara itu perlahan mengubah anak-anak, mereka menjadi lebih senang dan jarang bermasalah. Kepala sekolah, Rachin perlahan juga perlahan mulai melunak, dia bahkan ikut bermain dengan anak-anak.
Tapi masalah mulai terjadi saat Mondain bebas, dia kabur dari sekolah, bersamaan dengan itu seluruh uang milik sekolah hilang. Rachin langsung menjatuhkan tuduhan pada Mondain yang kabur, dia langsung melapor kepada polisi dan menjebloskan Mondain ke penjara.
Setelah itu Rachin melarang paduan suara, namun Mathieu tidak berhenti begitu saja, dia tetap melatih grup paduan suaranya secara sembunyi-sembunyi.
Dia bertemu dengan ibu Morhange, dan Mathieu memiliki ketertarikan padanya. Mathieu berencana membantu Morhange mendapatkan beasiswa sekolah musik di Lyon karena bakat yang dimilikinya. Sampai suatu hari, ibu Morhange mengajak Mathieu untuk bertemu membahas kesempatan Morhange untuk bersekolah di sekolah musik Lyon, tapi dia malah menemukan kalau ternyata ibu Morhange sedang dekat dengan seorang insinyur kaya. Mathieu akhirnya dilanda rasa kecewa. Bahkan dia menghilangkan bagian solo Morhange pada paduan suara.
Donatur sekolah rupanya mendengar kabar tentang grup paduan suara itu dan ingin melihat penampilan mereka. Anak-anak tampil dengan baik dan memukau, Mathieu ternyata memberikan kesempatan bagian solo kembali pada Morhange. Penampilan itu membuat para donatur kagum. Rachin lalu mengambil kesempatan dari hal itu, dia mengklaim bahwa kesuksesan paduan suara itu adalah karena idenya.
Rachin lalu mendapatkan penghargaan setelah memanfaatkan penampilan apik paduan suara, dia diundang datang ke pertemuan dengan para donatur untuk menerima penghargaan itu.
Mathieu dan Maxence memanfaatkan kepergian Rachin untuk mengajak anak-anak jalan-jalan keluar sekolah. Saat mereka pergi, ternyata Mondain datang dan membakar sekolah. Akibatnya terjadi kebakaran yang menghanguskan sebagian bagunan sekolah. Mathieu lalu dipecat walaupun sebenarnya telah menyelamatkan nyawa anak-anak, dan Maxence diskors selama dua minggu. Bahkan Mathieu dilarang untuk berhubungan dan mengucapkan perpisahan dengan anak didiknya.
Mathieu berjalan keluar sekolah, berharap anak didiknya melanggar aturan untuk mengucapkan salam perpisahan kepadanya, namun tidak ada yang keluar. Lalu dia melihat pesawat kertas berterbangan, rupanya pesawat kertas itu adalah buatan anak didiknya yang berisikan ucapan perpisahan. Mathieu terharu dan segera pergi mengejar bis.
Beberapa waktu berlalu, Morhange berhasil mendapatkan beasiswa sekolah musik, dan Rachin akhirnya dipecat karena metode "disiplin brutal"-nya.
Pada akhir film ternyata Pepinot mengikuti Mathieu saat menuju bis. Walaupun pada awalnya menolak untuk membawa Pepinot, Mathieu berubah pikiran dan membawa Pepinot pergi bersamanya. Keinginan Pepinot pun terpenuhi, dia pergi di hari sabtu.
Informasi Film The Chorus (Les Choristes)
Sutradara: Christophe BarratierNaskah: Georges Chaperot, René Wheeler
Pemeran utama: Gérard Jugnot, François Berléand, Jean-Baptiste Maunier
Negara: Perancis, Swiss, Jerman
Bahasa: Perancis
Tanggal rilis: 17 Maret 2004 (Perancis)
Durasi: 1 jam 37 menit
Genre: Drama, Music
IMDB rating: 7,9/10
Informasi lebih lanjut: IMDB - The Chorus (Les Choristes)
Post a Comment for "Sinopsis The Chorus aka Les Choristes (2004): Mendidik dengan Musik"